AKTUALKAN.COM - Jusuf Hamka, seorang pengusaha, menjelaskan bagaimana dirinya memasuki industri jalan tol. Dia dikenal sebagai Babah Alun, dan dia menceritakan bahwa ada konflik berdarah antara "naga" di republik ini.
Jusuf mengembangkan usahanya secara bertahap. Jusuf mengalami konflik sepanjang karirnya, yang berlanjut hingga dipecat dari jabatannya.
Awal Mula Ketika Memulai Bisnis Jalan Tol
Jusuf, pada 2011 sempat terjadi konflik antar pemegang saham jalan tol. "Dulu saya komisaris, tapi saya diberhentikan (dari perusahaan saat ini) pada 1998 atau 1999," ujarnya.
Jusuf kemudian mengaku dipecat pada 2002 akibat ketidaksukaan pemegang saham terhadapnya. Pria Samarinda ini kemudian mengambil keputusan untuk pergi dari perusahaan.
Baca Juga: Labil! Manchester United Mempertimbangkan Mendatangkan Alvaro Morata dari Atletico Madrid...
Kemudian, pada tahun 2011, pemegang saham yang berbeda memberi tahu saya, "para naga sedang berantem nih. Apakah Anda berani?" jawab Jusuf menirukan ajakan temannya.
Selama Anda tidak meminta saya untuk nyolong, Saya berani.
Kalau cuma jadi direktur utama?' Ya, berani, jawab Jusuf.
Ketika saya masuk, saya melihat perusahaan ini sangant bagus. Saya bercerita kepada teman-teman saya bahwa banyak orang asing yang memilikinya. "Kalian kumpulin uang, dengan gaya saya. Saya goyang sampai sahamnya asing muntah," kata Jusuf.
Saya kemudian berkata, "Beli bersama; jika Anda tidak mau, jual kepada saya setelah itu. Beli sampai 38 persen. Kami buat yang lokal lagi kemudian orang asing muntah lagi, sampai akhirnya kita punya saham mayoritas dengan konsorsium yang telah dibuat teman-teman, tambahnya.
Jusuf Menjelaskan Pertarungan "Naga-Naga".
Jusuf Hamka mengungkapkan, pertengkaran di antara pemegang saham jalan tol menjadi akar masalahnya.
Artikel Terkait
Cerita Singkat Kisah Sukses Jusuf Hamka, Bos dan Pemilik Banyak Jalan Tol di Indonesia
Tidak Disangka Ternyata Cita-cita Beliau Waktu Masih SMA Hanya Ingin Jadi Tukang Parkir! Jususf Hamka
Kisah Inspirasi Jusuf Hamka dan Cita-citanya Membangun Seribu Masjid